Jumat, 17 Juni 2011

Vidi Aldiano


Vidi Aldiano (lahir di Jakarta, 29 Maret 1990; umur 21 tahun; terlahir dengan nama Oxavia Aldiano) adalah seorang penyanyi Indonesia. Vidi telah mengeluarkan album yang berjudulPelangi di Malam Hari dan Lelaki Pilihan. Vidi juga pernah mengikuti festival Java Jazz 2005. Vidi juga membawakan beberapa lagu daur ulang berjudul Cinta Jangan Kau Pergi yang pernah dipopulerkan oleh Sheila Madjid dan Nuansa Bening yang dipopulerkan oleh Keenan Nasution. Vidi Aldiano dipercaya oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono[1] untuk membawakan lagu ciptaan pak SBY yang berjudul Jiwaku Terang Di Malam Itu . Vidi Aldiano juga memiliki fans club bernama VIDIES . fansclub ini memiliki anggota lebih dari 1000 orang di seluruh Indonesia, Malaysia, Singapore dan juga Brunei serta beberapa orang Indonesia yang tersebar luas di negara negara lain seperti Australia, Arab Saudi, dll. Vidi Aldiano sangat mengapresiasikan semua yang dilakukan VIDIES untuknya.

Daftar isi

[sunting]Latar belakang

Mahir Bermain Piano Sejak Usia 3 Tahun, laki-laki bertinggi berat 178 cm / 65 kg ini dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai apresiasi tinggi akan musik. Melalui bimbingan ibunya yang merupakan guru piano, Vidi sudah mengenal tuts piano sejak umur 3 tahun. Di usia 2,5 tahun, ia sudah meraih juara kedua menyanyi untuk tingkat kanak-kanak. Jadilah semenjak di sekolah dasar Vidi diandalkan sebagai duta kesenian sekolah.

Beranjak remaja, Vidi jatuh hati dengan biola dan serius menekuni alat musik tersebut. Saat duduk di SMU, Vidi mulai tergabung dalamband. Prestasinya di band ditunjukkannya dengan meraih juara pertama dalam 1ncredible Band Festival 2007. Prestasinya sebagai penyanyi solo pun tak kalah membanggakan.

Karier keartisan Vidi berawal ketika sang ayah, Harry Kiss, seorang pemilik usaha event organizer terkenal menyadari bakat terpendam anaknya dan menawarkan album demo kepada teman-temannya pemilik perusahan rekaman. Sayangnya, album demo tersebut ditolak karena tren penyanyi solo pria tidak populer saat itu. Setelah enam kali mengalami penolakan dari perusahaan rekaman, akhirnya pada tahun 2009 produser musik Lala Hamid tergerak untuk memproduseri single Vidi setelah terpukau akan penampilan Vidi dalam sebuah kesempatan.

[sunting]Diskografi

[sunting]Film

Minggu, 01 Agustus 2010

NUMATA


Numata adalah grup band Indonesia yang terdiri dari 3 orang kakak beradik yang merupakan anak dari penyanyi era 70-an, Tetty Kadi, yaitu Tantra (anak pertama), Mhala (anak ketiga) dan Inu (anak kelima). Mereka telah mengeluarkan 2 buah album, yaitu album Dengar Numata ditahun 2004 dan album Numata di bulan April 2007 dengan hits singel Raja Jatuh Cinta.

Profil

Terbentuknya Numata pada Juli 2002 di Bandung dengan formasi Duhita Panchatantra atau Tantra pada piano, Simhala Avadana atau Mhala pada Vocal & Gitar dan Mahavira Wisnu Wardhana atau Inu pada Drum. Mereka bertiga adalah putra dan putri dari penyanyi lawas diera 70-an, Tetty Kadi.

Hingga kini mereka telah mengeluarkan 2 buah album, yaitu album Dengar Numata ditahun 2004 dan ditahun 2007 mereka merils album kedua yang berjudul sama dengan grup mereka, Numata dengan hits singel Raja Jatuh Cinta. Bahkan dalam album kedua mereka ini, mereka berduet dengan ibu mereka, Tetty Kadi dalam lagu Penjaga Hati.

Personil

* Tantra - Piano
* Mhala - Vocal & Gitar
* Inu - Drum

Album

* Dengar Numata (2004)
* Numata (2007)
* 3=1 (2009)

Sabtu, 17 April 2010

Intan Nuraini


Artis berlesung pipit, Intan Nuraini merilis album keduanya bertajuk Salut. Lewat karya terbarunya, gadis kelahiran Jakarta, 23 Maret 1985 ini, ingin menampilkan jati dirinya yang baru.

Yakni, Intan yang lebih ceria dan berani unjuk diri. Dan di album kedua ini juga, lagi-lagi Intan banyak menciptakan lagu sendiri.

“Di album sebelumnya, aku terlihat seperti sosok Intan di sinetron. Kesannya mellow dan mendayu-dayu. Aku mau tunjukkan sisi lain Intan yang punya semangat dan colorful,” katanya.
Dan sisi perubahan itu diwujudkan Intan lewat lagu-lagu terbarunya yang terkesan lebih `cathchy`, seperti pada lagu yang berjudul Gubrak !!!. Lagu yang diciptakan sendiri oleh mantan kekasih aktor Sahrul Gunawan ini, terinspirasi karena dirinya sering menggunakan kata gubrak dalam pergaulan sehari-hari.

“Aku lebih suka ngomong gubrak untuk mengekspresikan kekesalan atau kalau sudah capek akan suatu hal. Dengan memakai kata `gubrak`, rasanya ekspresi marah, kesal dan bete-nya lebih tersampaikan dengan puas,” katanya.

Proses penciptaan lagu gubrak sendiri, kata Intan terbilang sangat cepat. Untuk membuat nadanya, Intan mendapat inspirasi saat ia sedang ada di studio. Dengan bantuan recorder handphone untuk humming (bersenandung), Intan mencoba mencari nada yang pas, sesudah ketemu barulah Intan tulis liriknya.

“Hasilnya….. lagu Gubrak !!!, tercipta dalam waktu kurang lebih satu jam,” imbuh Intan.

Selain itu lagu lain berjudul Salut, Jauh, Cinta, dan Menunggu, menurut Intan adalah lagu barunya yang benar-benar fresh from the oven.

Di album ini, jenis musik yang ditampilkan pun sangat beragam, lanjut Intan. Karena setiap lagunya memiliki nuansa musik yang berbeda. Seperti pada lagu Tak Mungkin berpaling yang dibuat oleh P. Intan S, produser sekaligus manger Intan, dengan sentuhan aransemen Pongky Prasetyo, lagu ini akhirnya menjadi satu lagu bernuansa disko.

Dari tujuh lagu baru yang diusung dalam album itu, enam di antaranya ciptaan Intan. Lagu-lagu tersebut merupakan tabungan Intan yang sejak dulu memang gemar menulis lirik. Aransemen dan rekaman dilakukan kurang dari satu bulan.

“Aku merasa ditantang untuk menyelesaikan album dalam waktu cepat. Dalam kondisi seperti itu, ternyata, inspirasi datang lebih cepat juga” pungkasnya.


Afgan Syahresa

Afgan Syah Reza (lahir di Jakarta, 27 Mei 1989; umur 20 tahun) adalah penyanyi Indonesia. Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Lola Purnama dan Loyd Yahya ini merilis debut albumnya berjudul Confession No.1 di bulan Januari 2008. Album yang diisi dengan 13 lagu ini kental terasa dipengaruhi pop, soul, R&B, dan jazz dan mengandalkan lagu "Terima Kasih Cinta", "Klise", "Sadis", dan "Tanpa Batas Waktu". Penggarapan video klip untuk lagu "Terima Kasih Cinta" dengan pendukung Thalita Latief dikerjakan oleh sutradara Jose Purnomo. Album ini diproduksi oleh Wanna B Production dan didistribusikan di bawah label PT Sony-BMG dan penggarapannya dibantu sejumlah musisi ternama antara lain Fajar LMN, Harry Budiman (produser Tangga), Deddy Dhukun, dan Dian Pramana Putra, dan Bebi Romeo sebagai komposer.[1][2]. Pada tahun 2010, Afgan mengeluarkan album keduanya, yang diberi judul "The One". Alasan mengapa album keduanya bertajuk "The One", karena tahun 2010 adalah tahun yang istimewa, ia merilis album dan filmnya dalam waktu yang bersamaan, maka dari itu album keduanya diberi judul "The One". Di album tersebut Afgan menyanyikan 12 lagu plus 1 bonus track "PadaMu Kubersujud". Single pertamanya adalah Cinta 2 Hati, yang sekaligus juga menjadi Soundtrack film perdananya, Cinta 2 Hati.

Kamis, 12 Juni 2008

Gita Gutawa





This 14th years-little-girls known as Gita Gutawa?getting her musical talent from her daddy, Erwin Gutawa, who also responsible for composing and conducting many talent in Indonesian music scene such as Sheila On 7, Krisdayanti, Ruth Sahanaya and also Malaysian stars Siti Nurhaliza. She has an unique sopran voice, which no other girls with her age can sung a high-pitch-classics song like she did.

Within her succesfully collaboration with a rock band, ADA BAND, now Gita decide to make her future herself by releasing a self-titled debut album. Her first single 'Bukan Permainan' presenting a hook to the bone with cheerful beat and strong lyrics which written by Dewiq. This single reach #1 in many Indonesian radio chart. This song also became a movie theme song 'Cookies: Ajari Aku Cinta' which Gita also acting as?the star. Other song from this album produced by Indonesian most succesful composer such as Glenn Fredly, Melly Goeslaw, Harry Budiman and Eross 'Sheila On 7' Candra. In this album, Gita also sing with the winner of Indonesian Idol, Delon, on a song titled 'Your Love'.
?